Minggu, 20 Februari 2011

Keutamaan Zakat, Infaq dan Shodaqah

Ia bisa meredam kemurkaan Allah, Rasulullah Shalallahu 'Alahi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya Shodaqah secara sembunyi-sembunyi bisa memadamkan kemurkaan Rabb (Allah)" (Shahih At-targhib)

Menghapus kesalahan seorang hamba, Beliau bersabda: "Dan Shodaqah bisa menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api" (Shahih At-targhib)

Orang yang bersedekah dengan ikhlas akan mendapatkan perlindungan dan naungan Arsy di hari kiamat, Rasulullah Shalallahu 'Alahi Wasallam bersabda:Tujuh kelompok yang mendapatkan naungan dari Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya diantaranya yaitu: "Seseorang yang menyedekahkan hartanya dengan sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya" (Mutafaq 'Alahi)

sebagai obat bagi berbagai macam penyakit jasmani maupun rohani, Rasulullah Shalallahu 'Alahi Wasallam bersabda: Obatilah orang-orang yang sakit diantaramu dengan shodaqah (Shahih At-targhib) Beliau juga bersabdakepada orang yang mengeluhkan tetang kekerasan hatiny: "jika engkau ingin melunakan hatimu maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim" (HR. Ahmad)

Sebagai penolak berbagai macam bencana dan musibah

Orang yang berinfaq akan dido'akan oleh malikat setiap hari , sebagimana sabda Rasulullah Shalallahu 'Alahi Wasallam: "Tidaklah datang suatu hari kecuali akan turun dua malaikat yang salah satunya mengatakan, "Ya Allah berilah orang berinfaq itu balasan dan yang lain mengatakan "Ya Allah berilah pada orang yang bakhil kebinasaan (hartanya)" (Mutafaq 'Alaihi)

Orang yang membayar zakat akan Allah berkahi hartanya, Rasulullah Shalallahu 'Alahi Wasallam bersabda: "Tidaklah shodaqah mengurangi harta" (HR. Muslim)

Allah akan melipatgandakan pahala orang yang bersedekah, (QS. Al-Baqarah:245)

Shodaqah merupakan indikasi kebenaran keimanan seseorang, Rasulullah Shalallahu 'Alahi Wasallam bersabda: "Shodaqah merupakan bukti (keimanan)" (HR. Muslim)

Shodaqah merupakan pembersih harta dan mensucikannya dari kotoran, sebagimana wasiat beliau kepada para pedagang: "Wahai pedagang sesungguhnya jual beli ini dicampuri dengan perbuatan sia-sia dan sumpah oleh karena bersihkanlah ia dengan shodaqah" (HR. Ahmad, Nasai dan Ibnu Majah juga disebutkan dalam shahih Al-Jami').

Inilah beberapa manfaat dan faidah dari Zakat, Infaq dan Shodaqah yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah kita memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan kita termasuk orang-orang yang senang berinfaq dan bershodaqah dan menunaikan zakat dan ikhlas mengharapkan wajah dan keridhoan-Nya, Aamiin Yaa Rabbal 'Alamiin. selengkapnya

sumber:
islamhouse.com

Kamis, 17 Februari 2011

Visi dan Misi

Visi

Menjadikan lembaga ini sebagai wadah dan sarana yang dapat mengantarkan seluruh pengurus dan masyarakat binaan, mendapatkan ridho Allah sukses bahagia di dunia dan akhirat.


Misi

1. Jangka Panjang : mendapatkan ridho Allah dan masuk syurga.


2. Jangka Menengah : mendapatkan kebahagiaaan dunia dengan ikut berkiprah dalam membangun negeri melalui pembinaan sumber daya manusia


3. Jangka Pendek : mendidik dan memperbaiki diri dengan cara belajar langsung terjun ke kancah masyarakat yang hiterogen, dengan bimbingan dewan Pembina dan penasehat yayasan, sehingga menjadi pribadi yang senantiasa belajar, beribadah dan bekerja dengan optimal.


Profil Singkat Pimpinan Yayasan




Awalnya ia digembleng di pesantren Hidayatullah di daerah Puncak Cisarua oleh Ust. Karyadi, kemudian ia ditugaskan keberbagai daerah nusantara. Tugas pertamanya adalah ke pesantren Hidayatullah Kendari Sultra untuk membantu Ust. Abdul Majid, pengalaman da’wahnya saat itu sangat minim sekali, apalagi kendari bagaikan negeri asing bagi Ahmad yang belum pernah menginjakan kakinya di Sulawesi bagian manapun, namun pria kecil nan tinggi ini terus maju dan melangkah, sebelum bergabung Hidayatullah ia memang tergolong dari keluarga yang prasejahtera dan yatim sejak kecil. sehingga keadaan apapun yang ia hadapi tetap membuatnya sabar, apalagi ditambah dengan pendidikan dan gemblengan pesantren Hidayatullah yang senantiasa membuat tiap kader dan santrinya, selalu bernyali baja dalam berda’wah kemana dan dimana saja.


Ada satu kisah lucu, ketika ia berkhutbah pertama kali disebuah masjid dekat kampus Unhalu Sultra, saking semangatnya ia berkhutbah hingga 1jam, walaupun banyak jamaah yang meneteskan air mata karena mendengar uraian khutbahnya yang menggebu-gebu, namun Alhamdulillah ia segera sadar kalau ia telah melakukan kekeliruan terhadap waktu khutbah “ini adalah pengalaman yang banyak orang jadi korbannya dan tidak boleh terulang” kata Ahmad ketika teringat kejadian itu. Ia hampir 2 tahun malang melintang berda’wah di sana, hingga ia akhirnya kembali ke Bogor Jawa Barat untuk menyelesaikan pendidikannya.


Program KDM (Kuliah Da'i Mandiri)

Di masa kuliah ia mendapat tugas dari Hidayatullah untuk berda’wah di Karawang, karena jarak yang cukup jauh ia pindah ke Karawang Jabar, ia memulai aktifitas da’wahnya sambil kuliah. Di Karawang ia tinggal di sebuah masjid yang tak berdinding di tengah sawah. Pelan tapi pasti, bersama pengurus lain ia senantiasa bergairah dalam merentas jalan da’wah. Dari ruang ta’mir masjid yang ia tinggali, ia dan para pengurus mulai merintis TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) dan pengajian masyarakat. Aktifitas kuliah menuntutnya untuk senantiasa PP (pulang pergi) ke kampusnya di bogor minimal 2 kali dalam seminggu, karena padatnya aktifitas yang ia jalani akhirnya ia jatuh sakit dan harus dirawat disebuah Rumah Sakit beberapa minggu di Bogor. Atas saran Dokter dan kawan-kawannya ia dituntut untuk banyak istirahat dan tinggal di Bogor, akhirnya ia aktif berda’wah bersama para Da’I Hidayatullah yang berkiprah di Bogor, pada tahun 2008 ia di percaya menjadi penanggung jawab program KDM (Kuliah Da’I Mandiri) yang dengannya Ratusan Da’I telah tersebar kepelosok nusantara.


Ia bersama para pengurus DPD Hidayatullah Bogor Raya membentuk program Kuliah da’I Mandiri yaitu sebuah program pelatihan dan pembekalan singkat selama 3 bulan untuk mengembleng para calon da’I sebelum disebar ketengah masyarakat di seluruh penjuruh nusantara. Menurutnya program da’wah ditengah masyrakat harus menarik, ilmiah dan variatif. Oleh karena itu selain mengembangkan program Grand MBA yakni Gerakan Da’wah Memberantas Buta Al-Qur’an baik buta arti atau buta ma’na yang sudah menjadi Trade Mark Hidayatullah, juga mengembangkan program QUBA ya’ni program cara membaca kitab kuning dengan cepat. Ia bersama para rekan telah sukses melaksanakan program KDM angkatan II, III, V.


Ditengah sibuknya aktifitas yang dijalankan tuntutan printisan pesantren Hidayatullah cabang baru Bogor sangat mendesak, mengingat tuntutan masyarakat agar lebih merasakan lagi manfaat kehadiran Hidayatullah semakin meluas, maka ia bergerak bersama para kader merintis Hidayatullah di daerah Kayu Manis, Tanah Sereal, Bogor. Areal sekitar 2000 M2 dibantaran kali yang penuh semak, serta dipenuhi binatang melata baik ular dll, dalam waktu 3 hari kini telah bersih dan siap dijadikan lembaga pendidikan dan pengkaderan bagi anak yatim, dhu’afa serta mualaf , Alhamdulillah setelah satu tahun pesantren ini berdiri lebih dari 60 anak asuh kini tinggal dan menuntut ilmu di tempat ini seluruh biaya dan kebutuhan anak asuh semuanya ditanggung oleh pesantren, tidak sepersen pun mereka dipungut biaya. Setelah ekonomi pesantren Hidayatullah ini kokoh maka turunlah surat tugas da’wah untuk merintis Hidayatullah di Gunung sindur kab. Bogor. Maka ia dengan 10 kader yang senantiasa setia padanya bergerak ke lokasi yang di amanahkan.


Kampung Da’wah

Alhamdulillah sudah beberapa bulan Hidayatullah di tempat ini berjalan dengan berbagai program, kini telah berdiri sebuah Yayasan dengan nama Ruhama yang berarti kasih sayang. Ruhama adalah sebuah Yayasan yang dibangun oleh Ahmad selaku Da’I dan beberapa dosen rekannya serta beberapa mahasiswa dari sebuah peguruan tinggi di Bogor, mereka semua mayoritas berasal dan dibesarkan dalam lingkungan yang sama yakni lingkungan yang senantiasa menuntut kerasnya perjuangan, karena berbagai macam problematika dan kemelut kehidupan ini. Hampir 80% pengurusnya awalnya adalah anak-anak yatim dan Dhu’afa bahkan diantara mereka ada yang tak punya keluarga lagi selain kawan-kawan dan para guru yang membesarkan hatinya.

Struktur Pengurus Yayasan Ruhama



I. DEWAN PEMBINA

KH. Muhammadilis Karyadi al-Hafidz
KH. Thohir Abdul Hadi Al-Hafidz
Ustadz Waladan Mardiya

II. DEWAN PENASEHAT

KH. Zainal Abidin
Ust. Dudung A.A.A, M.PdI, S.Hum, SSos
Ust. Mulyadi, M.PdI

III. PENGURUS HARIAN

Ketua
Ahmad Nur Sholeh, S.ThI

Sekretaris
Syahrir Ridho

Bendahara
Muhammad Syarif YS


Seksi-Seksi

Sosial dan Penyantunan
Hermandi, S.PdI dan Agus Komala

Ekonomi
Muarif Iskandar

Pendidikan
Muhammad Yunus, S.PdI dan Ust. Nashihin

Dakwah
Muhammad Irfan dan Hamzah Husein


Profil Yayasan Ruhama

Yayasan Ruhama berdiri sejak bulan februari 2010 berlokasi di: Jl. Betet1, Kp. Kebon Kopi Desa Pengasinan Kec. Gunung Sindur Kab. Bogor, dengan tenaga pengajar 13 orang dan 30 anak asuh.

Yayasan yang dibangun karena panggilan hati para dosen dan mahasiswa, yang berasal dan dibesarkan dalam lingkungan yang sama yaitu lingkungan yang menuntut kerasnya perjuangan dalam menghadapi berbagai problematika dan kemelut kehidupan. Hampir 80 % pengurusnya awalnya adalah anak-anak yatim atau duafa, bahkan diantara mereka ada yang tak punya keluarga lagi selain kawan-kawan dan para guru yang senantiasa membesarkan hati dan harapan.


Yayasan Ruhama diharapkan bisa menjadi wadah pengembangan dan perbaikan diri bagi para pengurus dan staff yang nota bene masih sangat muda dan perlu banyak bimbingan dari banyak pihak dengan cara belajar langsung di tengah-tengah masyarakat yang majmu dan hiterogen. Mengingat komplek dan luasnya medan kehidupan ini, maka Yayasan Ruhama hanya bergerak pada tiga(3) bidang utama yakni sosial, pendidikan dan dakwah. Dengan hal ini besar harapan kami sebagai pengurus dapat mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat dengan cara ikut berkiprah dan ambil bagian dalam pembangunan negeri ini dalam bidang sumber daya manusia.